Manfaat jambu merah bagi kesehatan kita
ⅡHai gaes jumpa lagi dengan saya admin buah balap
Kini kita akan bahas apa sih keistimewaan buah jambu merah (jambu biji)
Jambu merah(jambu biji) sudah populer di Indonesia ,dan
sobat untuk mendapatkan nya cukup mudah
Mungkin di kebun sendiri juga ada / di kebun orang lain 😁 ,tapi harus ijin
dulu gaes sama pemilik nya ,jangan maen ambil aj .......
/ Mudah kok di toko-toko buah dan mini market daerah anda mungkin juga
menyediakan jambu merah
Karna manfaat nya banyak banget gaes
Jadi simak ya gaes
Inilah manfaat jambu merah yang. sebenarnya:
![]() |
Jambu merah |
Ⅰ. Menambah darah
Kandungan folat, magnesium, vitamin dan niasin dapat menambah jumlah sel
darah merah pada tubuh. Sehingga kamu akan terhindar dari jenis penyakit
yang disebabkan oleh kekurangan darah.
Ⅱ. Meningkatkan kekebalan tubuh
Jambu biji merah mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Dengan begitu kamu akan terhindar dari berbagai serangan
penyakit.
Ⅲ. Mencegah tumor
Jambu merah dapat mencegah pertumbuhan penyakit tumor jambu merah mengandung lycopene yang berfungsi sebagai zat anti-inflamasi.
Kandungan ini diperlukan untuk mencegah pertumbuhan tumor pada tubuh.
Dengan mengonsumsi jambu biji merah maka kamu akan terhindar dari serangan
tumor.
Ⅳ.mencegah kanker
Jambu merah terdapat Kandungan fitronutrien dan flavonid sebagai zat antioksidan dapat
membantu mengurangi risiko pertumbuhan kanker dalam tubuh. Selain itu
kandungan vitamin C dalam jambu biji juga berfungsi untuk menetralkan
radikan bebas yang dapat menjadi penyebab kanker.
Ⅴ. Dapat mengobati diabetes
Jambu biji mengandung serat yang baik untuk penderita diabetes. Selain
itu, jambu biji juga dapat mencegah lonjakan gula
Proses penanaman
![]() |
Jambu merah |
Persiapan bibit bawah
Biji yang akan digunakan untuk benih sebaiknya diambil dari buah yang
sudah masak di pohon (kulitnya sudah berwarna hijau kekuningan). Menurut
hasil penelitian Rajan et al., 2007, menyatakan bahwa banyaknya biji
yang terdapat di dalam buah jambu biji dipengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung oleh berat buah. Oleh karena itu, untuk
mendapatkan biji yang banyak untuk benih, disarankan untuk memilih
buah-buah yang berukuran sedang sampai besar.
Sebelum disemaikan, biji jambu biji harus dibersihkan dari daging buah
dan diseleksi biji yang bernas. Untuk menentukan biji yang bernas atau
tidak dapat dilakukan dengan merendam biji kedalam air. Bila biji yang
direndam tersebut mengapung atau mengambang menunjukkan bahwa biji
tersebut hampa atau tidak baik dan harus dibuang dan hanya biji–biji
yang tenggelam yang digunakan sebagai benih.
Penyemaian biji harus dilakukan di tempat yang aman terhadap gangguan
hewan maupun manusia, dekat dengan sumber air, dan letaknya strategis
agar mudah penge-lolaannya. Selain itu harus memiliki naungan untuk
melindungi benih dari teriknya sinar matahari langsung dan derasnya air
hujan. Untuk itu perlu dibuat rumah bibit yang permanen atau sederhana.
Di dalam rumah bibit selanjutnya dibuat tempat persemaian bisa berupa
kotak kayu atau batu bata dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang
disesuaikan dengan kebutuhan. Selanjutnya tempat persemaian ini diisi
dengan media semai (pasir halus) dengan ketebalan 10 cm atau lebih.
Biji jambu biji yang telah disiapkan segera disemaikan pada tempat
persemaian dengan cara menaburkan merata di atas media persemaian
kemudian ditutup dengan media persemaian tersebut setebal ± 0,5 cm. Biji
yang telah disemaikan tersebut harus disiram secukupnya setiap hari
untuk menjaga agar media semai tetap lembab. Biji akan tumbuh sekitar 20
– 30 hari setelah penyemaian. Untuk mempercepat pertumbuhan bibit jambu
biji perlu dipupuk dan diberi zat perangsang pertumbuhan. Pupuk dan zat
perangsang pertumbuhan diberikan dengan cara disemprotkan pada tanaman
secara merata.
Apabila semaian jambu biji telah mencapai tinggi sekitar 5-10 cm
(berumur 2-4 bulan), maka semaian tersebut harus segera dipindahkan ke
dalam polibag. Media yang digunakan untuk pembesaran semaian jambu biji
adalah campuran tanah + pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Sebelum
pencabutan semaian sebaiknya media tersebut sudah disiapkan ke dalam
polibag ukuran 15 x 21 cm sesuai dengan jumlah semaian yang akan
dipindah. Pemindahan semaian ini dilakukan dengan cara mencabut tanaman
dengan hati-hati agar perakaran tidak rusak atau putus dan harus segera
di tanam ke media penanaman, setelah itu lakukan penyiraman supaya
semaian tidak layu. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman, pemupukan,
penyiangan terhadap gulma yang tumbuh di sekitar semaian dan
penyemprotan pestisida secara berkala untuk mencegah serangan hama dan
penyakit. Pemeliharaan ini terus dilakukan sampai bibit siap untuk
disambung atau diokulasi. Bibit siap dijadikan batang bawah bila telah
berumur 6-12 bulan atau diameter batang mencapai 0,8-1 cm.
Bibit jambu biji yang siap okulasi atau sambung pucuk
2.pelaksanakan per banyakan
Tanaman jambu biji dapat diperbanyak secara vegetatif yaitu dengan cara
sambung pucuk, okulasi, dan cangkok. Keuntungan perbanyakan tanaman
secara vegetatif adalah :
Buah yang dihasilkan karakternya sama dengan induknya
Tanaman cepat berbuah (misalnya dengan cangkok akan berbuah pada umur
3-4 bulan setelah tanam)
Arsitektur tanaman menjadi lebih rendah sehingga mudah pengelolaannya
baik pemeliharaan tanaman maupun pemanenan buah.
A. Sambung pucuk (Grafting)
Perbanyakan jambu biji dengan cara sambung pucuk ini banyak dilakukan
karena tekniknya relatif mudah dan sederhana. Selain itu bibit yang
dihasilkan lebih cepat berbuah.
Tahapan pelaksanaan sambung pucuk adalah sebagai berikut:
Siapkan batang bawah yang berumur 6-8 bulan setelah semai dengan
diameter 0,5–0,8 cm
Batang bawah dipotong setinggi 10 – 15 cm
Bagian ujung potongan dibelah menjadi 2 bagian sama besarnya sepanjang
± 2 cm
Entres diambil dari cabang yang sudah cukup umur tidak terlalu muda dan
tidak terlalu tua dengan ciri-ciri kulitnya berwarna coklat
kehijauan.
Pucuk entris dipotong sepanjang 10 – 15 cm, bagian pangkal disayat.
Pucuk entris disisipkan pada celah batang bawah dan diikat dengan tali
plastik, kemudian disungkup dengan kantong plastik bening.
Apabila entris sudah pecah tunas atau keluar daun baru, sungkup plastik
sudah dapat dibuka.
bibit hasil perbanyakan sambung pucuk
B. Okulasi (Budding)
Perbanyakan jambu biji dengan cara okulasi ini paling banyak dilakukan
oleh penangkar bibit, karena cara ini cukup mudah dan sederhana serta
hemat entris sebab yang digunakan hanya mata tunas. Dengan keterbatasan
entris maka cara perbanyakan okulasi ini akan menghasilkan bibit lebih
banyak dibandingkan dengan cara sambung pucuk atau cangkok.
Tahapan pelaksanaan okulasi :
Siapkan batang bawah umur 8-12 bulan setelah semai. Batang bawah
disayat selebar 0,5 – 0,7 cm, panjang 3 – 4 cm, kemudian tarik bagian
kulit yang telah disayat tersebut sehingga nampak berbentuk seperti
lidah. Tinggi sayatan okulasi 10 – 15 cm dari permukaan tanah.
Penyayatan entris dilakukan dari arah bawah ke atas dengan mengikutkan
kayunya sedikit. Potong kulit tersebut sehingga bentuk dan ukurannya
sama dengan sayatan batang bawah. Cabang entris yang digunakan yang
telah berwarna kecoklatan dengan mata tunas yang sudah padat.
Kayu yang masih menempel pada sayatan dibuang secara perlahan-lahan
agar kelang-sungan hidup kulit bisa terjamin.
Tempelkan segera sayatan mata tunas tersebut pada batang bawah,
kemudian diikat rapat dengan tali plastik.
Tiga minggu setelah pelaksanaan okulasi tali balutan dibuka. Apabila
bidang okulasi masih hijau berarti okulasi jadi.
Batang bawah dikerat sedikit ± 10 cm di atas bidang okulasi
Jika tunas telah berdaun 2–3 pasang dan diperkirakan daun tersebut
mampu berasi-milasi, batang bawah dipotong tepat pada keratan
Bibit hasil perbanyakan secara okulasi
C.cangkok
Perbanyakan jambu biji dengan cara mencangkok memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan cara mencangkok dari jambu biji adalah bibit yang
diperoleh memiliki sifat yang sama dengan induknya, tanaman cepat besar,
cepat berbuah, teknik pelaksanaannya mudah dan sederhana, dan tingkat
keberhasilannya cukup tinggi. Kekurangannya adalah susah untuk
mendapatkan bibit dalam jumlah banyak dan tidak mempunyai akar tunggang,
sehingga tanaman mudah rebah.
Tahapan pelaksanaan mencangkok :
Pilih cabang/ranting generatif dengan diameter ± 2 cm.
Sayat cabang/ranting ± 10 cm dan beri zat pengatur tumbuh akar.
Gunakan media tumbuh campuran tanah + pupuk kandang (2 : 1)
Bungkus dengan plastik/sabut kelapa dan ikat pada bagian pangkal dan
ujungnya.
Lakukan penyiraman secara rutin bila kering atau tidak ada hujan.
Setelah keluar akar (umur 2-3 bulan), hasil cangkokan bisa dipotong dan
dipindahkan ke polibag.
Siram hasil cangkokan dan letakkan ditempat teduh dan lembab. Untuk
mengurangi penguapan, sebagian cabang dipotong dengan menyisakan satu
atau dua cabang saja.
Setelah bibit tumbuh kuat dan baik (berumur 3–5 bulan), bibit cangkokan
jambu biji dapat ditanam di kebun
Bibit hasil perbanyakan secara cangkok
3.pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman di pembibitan
Sebelum bibit ditanam di kebun, bibit perlu mendapat perawatan intensif
agar tumbuh dengan baik dan sehat. Perawatan bibit memerlukan perhatian
khusus karena tanaman masih lemah dan peka terhadap lingkungan.
a. Penyiraman
Penyiraman bibit dapat dilakukan dua kali sehari agar media tanam bibit
tetap lembab. Namun penyiraman jangan berlebihan. Penyiraman bisa
menggunakan selang plastik atau gembor dan harus hati-hati agar tidak
merusak media tanam.
b. Penyiangan
Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman atau di polibag harus segera
dicabut agar tidak mengganggu pertumbuhan bibit. Tempat pembibitan harus
bersih dari sampah agar tidak menjadi sarang hama dan penyakit yang
membahayakan bibit.
c. Pemupukan
Pemupukan pada bibit bisa menggunakan pupuk NPK atau pupuk daun. Pupuk
NPK bisa diberikan secara butiran maupun cair. Butiran diberikan dengan
dosis 3 g /tanaman dengan interval 2 bulan sekali, sedangkan cair 15
g/10 l air diberikan dengan interval waktu 1 bulan sekali. Untuk pupuk
daun, takaran yang digunakan adalah 2 g/liter air dengan interval waktu
2 minggu sekali.
e. Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang tanaman jambu biji di pembibitan adalah
belalang, ulat, beberapa jenis kutu (Tungau sp; Aphid sp, dan Thrip),
serta penyakit yang disebabkan oleh jamur/cendawan. Pengendalian hama
dilakukan dengan penyemprotan insektisida baik bersifat kontak maupun
sistemik, dan sebaiknya disemprotkan pada pagi hari agar lebih efektif.
Sedangkan untuk penyakit pengendalian dilakukan dengan penyemprotan
fungisida.
Cara menanam jambu biji ke dalam pot
Siapkan bibit jambu biji, dapat berupa biji maupun potongan batang
(metode stek). Campurkan tanah, pasir, dan pupuk organik
(kompos/kandang), dengan perbandingan 2:1:1. Masukkan campuran ke dalam
pot yang telah dilubangi di bagian bawahnya. ... Jika berupa biji, cukup
diletakkan saja.
Nah itu lah gaes informasi seputar manfaat jambu merah
Ok gaes sampai jumpa lagi gaes
Tulisan dari saya
Next kita jumpa lagi dengan topik topik lainya
Ok gaes selamat beraktivitas semua salam sehat ya gaes
Sumber:dari segala sumber
YouTube
Komentar